Lpmlocus.or.id- Melalui surat edaran rektor IAIN Surakarta Nomor 03 Tahun 2020 yang mana kuliah online diperpanjang hingga April mendatang, IAIN Surakarta memberlakukan kebijakan partially close down atau penutupan akses kampus bagi seluruh civitas termasuk gedung SC dan gedung enterprenuer yang kesehariannya selalu ada kegiatan berlangsung. Hal ini dibenarkan wakil rektor III, Dr. H. Syamsul Bakri M. Ag. yang dihubungi Locus melalui Whatsapp. Selasa (24/3).
Dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran corona virus disease 19 (covid-19) di lingkungan kampus, wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama, IAIN Surakarta, memberikan himbauan kepada koordinator paguyuban Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan ketua Organisasi Mahasiswa (ormawa) untuk mengosongkan gedung student center (SC) dan enterprenuer serta menghentikan seluruh kegiatan di dalamnya sejak Selasa, 24 Maret hingga 4 April 2020. Namun kurun waktu ini akan ditinjau lagi mengikuti instruksi dari Kemenag.
“Jadi yang off kampus itu seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa, kecuali yang ada keperluan tetap dilayani yang piket. Apalagi kampus kita yang dalam wilayah KLB,” jelasnya.
Faruq selaku koordinator paguyuban UKM IAIN Surakarta menjelaskan bahwa dalam melakukan pengosongan gedung ini menimbulkan banyak kegelisahan dari mahasiswa UKM, terutama mengenai keamanan barang-barang dan inventaris di setiap UKM. Namun instruksi dari wakil rektor tetap dilaksanakan. Penguncian pintu masuk gedung SC dan enterpreneur dilaksanakan pada Selasa siang (25/3).
Menanggapi penutupan gedung, termasuk gedung SC, Norman selaku penghuni UKM Racana mengaku legowo jika ini untuk kebaikan bersama. Walau masih ada yang dikhawatirkan seperti program kerja yang terpaksa dihentikan dan keamanan yang menurutnya masih mengkhawatirkan jika ditinggal terlalu lama, karena banyak barang yang ditinggal walau sudah ada petugas keamanan.
“Sebagai anak UKM utamanya Racana, sebenarnya kalau itu emang harus dan itu baik untuk kita kenapa enggak. Tapi ada hal-hal yang masih mengganjal di pikiran, soal proker yang mundur, kegiatan yang mundur, serta kegiatan tahunan seperti diklat dan lomba antar SMA yang mundur jadi kita agak sulit dalam segi pengaderan anggota karena kalau di Racana sendiri itu pengaderan anggota banyaknya ya di kegiatan,” tambahnya.
Reporter : Alfida N
Penulis : Milea Rahman
Editor : Hanum