Dokumen pribadi LPM Locus/Ibrahim Abdurrahman
Surakarta – Gerakan DRAW THE LINE digelar di kawasan Ngarsopuro pada Jum’at, 19 September 2025. Aksi yang diprakarsai oleh komunitas Extinction Rebellion (XR) wilayah Solo ini mengajak massa bergerak dari pertigaan Pura Mangkunegaraan menuju lampu merah Ngarsopuro sambil membentangkan poster-poster yang menyerukan kepedulian terhadap lingkungan serta spanduk yang bertajuk “Tell the Truth”. Selain itu, massa juga membagikan bibit dan tangkai bunga matahari kepada orang-orang yang dilewati oleh mereka.
Lewat aksi damai ini, para relawan menegaskan bahwa krisis iklim adalah masalah bersama yang perlu ditangani secara kolektif. Dengan kolaborasi komunitas lokal dan jaringan internasional, mereka berharap pesan kepedulian lingkungan dapat menggugah kesadaran masyarakat dan pemangku kebijakan dari tingkat kota hingga global untuk segera mengambil langkah nyata demi keberlanjutan bumi.
Menurut Angel, perwakilan XR Solo, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari seruan global menjelang Konferensi Iklim PBB (COP30) di Brasil akhir September mendatang. “Kami bergerak dari tingkat akar rumput, nasional, hingga global. Di Solo, kami mengadakan pembagian bunga, membentang poster, dan mengajak masyarakat lebih peduli terhadap transisi energi yang berkeadilan,” ujarnya. Angel menekankan pentingnya pemilihan sumber energi yang tidak merugikan masyarakat lokal, seperti dampak pertambangan di Maluku dan Sulawesi Tenggara yang kerap merusak lingkungan.
Berbagai komunitas di Kota Solo berkolaborasi dalam gerakan Draw The Line untuk menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan dengan slogan yang sama yaitu “Dunia Punya Kita”. Harapan muncul dari Ratih, salah satu partisipan yang juga anggota komunitas yang turut hadir dalam kampanye, “… Nah, semoga dengan adanya gerakan ini bukan hanya masyarakat tahu, tapi juga menjalankan apa yang seharusnya dilakukan sebagai upaya kita untuk menghindari krisis-krisis yang seperti ini,” ujarnya.
Aksi ini menjadi bagian dari kampanye global yang digelar serentak di sejumlah kota di Indonesia dan dunia, sebagai upaya mengajak masyarakat menjaga bumi dari ancaman krisis iklim. Para peserta dari beragam latar belakang, mulai dari pegiat lingkungan, pelajar, hingga seniman, turun ke ruang publik membawa poster dan karya kreatif yang menekankan pentingnya aksi nyata melindungi alam. Penyelenggara menegaskan bahwa pesan “Dunia Punya Kita” mencerminkan tanggung jawab bersama untuk merawat planet demi generasi mendatang.
Aksi Draw The Line di Solo menghadirkan pesan yang sejalan dengan seruan dunia, menitikberatkan pada pentingnya kepedulian kolektif terhadap krisis yang melanda berbagai wilayah. Peserta menyoroti keterkaitan antara kerusakan lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan konflik kemanusiaan yang terus berlangsung. Melalui panggung seni, diskusi publik, dan berbagai ekspresi kreatif, mereka mengajak masyarakat untuk tidak tinggal diam, melainkan bersatu memperjuangkan keadilan iklim dan perlindungan hak asasi manusia, serta kebijakan yang menjamin kelestarian bumi bagi generasi mendatang.
penulis : Arin, Bram, Mei, Syifa
Reporter : Syifa, Mei, Bram, Arin
Editor : Chandra