Di Bawah Naungan Negeriku

  • By locus
  • April 1, 2018
  • 0
  • 208 Views

Gemuruh di angkasa menggelegar
Langit biru nan indah berganti kelabu
Rintik air hujan menimpa bumiku
Ijinkan aku meminta sebuah syair
Syair untuk tanah airku
Aku ….
Merasakan desahan nafas di sini
Ibu pertiwiku …
Aku…
Menapakkan kaki mungilku kali pertama di sini
Bumi seribu pulau
Tapi sekarang aku merintih
Aku mengeluarkan air dari mataku
Di saat hal yang salah menjadi penguasa
Hal yang benar menjadi terbelakang
Dasi – dasi rapi mereka memporak – porandakkan rakyat
Mulut manis mereka hanyalah suara yang semu
Tuhan…
Ini negeri para pejuang
Bung Tomo susah payah mengusir penjajah
Bung Karno penuh keringat mengumandangkan proklamasi
Tapi apa ?
Tanah yang dulu diperjuangkan dengan keringat darah
Kini hancur oleh para penguasa biadab
Aku mencintai jamrud khatulistiwaku …
Hijaunya hutan berganti gersangnya tanah
Jernihnya sungai berganti keruhnya sampah
Negeriku, nan ku cinta
Aku tahu engkau menangis
Aku tahu engkau merintih
Dirimu nan elok ternoda oleh tangan – tangan iblis
Dirimu nan wibawa tercoreng kebiadaban tikus tikus berdasi
Keadilan hanya sebuah ucapan di bibir
Ketegasan hanya sebuah cerita
Di tempatku pertama kali membuka mata
Aku bernyanyi sedih, untukmu negeriku
Bangsa ini telah jatuh
Bangsa yang bernaung di bawahmu, negeriku
Yang memerah darah ini
yang memutih tulang ini

Ingin mengibarkan semangat kebangkitan
Tuhanku …
Ambil nyawa para perusak negeri !
Binasakan mereka para penjajah negeri ini !
Aku tak ingin mereka merusak negeri ini !
Ijinkan aku, Tuhan
Dengan raga yang masih melekat dalam jiwa
Aku ingin negeriku kembali menjadi negeri penuh cahaya
(Kiki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.