https://www.instagram.com/p/DLcZ8_0zJl5/?igsh=MTNnaXF6NWoxOXhjcQ==
Di tengah padatnya industri musik nasional yang kerap berputar di sekitar nama-nama besar, musisi lokal sering kali hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri. Mereka hadir di ruang-ruang kecil, menulis lagu dari keresahan sehari-hari, dan berjuang tanpa dukungan label besar di belakang mereka. Namun sayangnya, yang sering mereka temui hanyalah panggung yang tertutup rapat. Untungnya, ada ruang seperti PROJEK-D Vol.4 yang sejak awal hadir dengan semangat membuka pintu.
Digelar di De Tjolomadoe, Solo, pada 30–31 Agustus 2025, PROJEK-D bukan sekadar festival musik musiman. Ia adalah panggung yang selalu siap terbuka dan mendukung musisi lokal untuk tampil, tumbuh, dan dikenal lebih luas. Festival ini menyambut karya-karya orisinal dengan tangan terbuka—bukan karena rasa kasihan, tapi karena keyakinan bahwa musik lokal punya kualitas yang pantas mendapat sorotan.
Konsistensi inilah yang menjadi nilai lebih PROJEK-D. Tahun demi tahun, mereka memberi ruang bagi musisi dari berbagai kota dan latar belakang. Tidak peduli seberapa besar basis penggemarnya, yang penting adalah karya yang jujur dan keberanian untuk tampil. Ini bukan ajang pencitraan, ini soal keberpihakan. PROJEK-D menunjukkan bahwa memberi panggung bukan berarti mengorbankan kualitas, tapi justru memperluasnya.
Festival ini juga tidak berjalan sendiri. Ia bergerak bersama komunitas—menggandeng pelaku UMKM, seniman lokal, media kampus, hingga pegiat kreatif independen. Kolaborasi semacam ini membentuk ekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Karena mendukung musisi lokal tidak cukup hanya satu malam di panggung. Ia perlu jejaring, ruang tumbuh, dan rasa saling percaya.
Sudah terlalu lama musisi lokal hanya dianggap pelengkap. Padahal, mereka punya cerita yang dekat dengan kita, nada-nada yang lahir dari tanah sendiri, dan energi yang tidak dibuat-buat. Hal yang mereka butuhkan hanya satu: kesempatan. Panggung yang siap mendukung, seperti yang ditawarkan PROJEK-D, bisa jadi titik tolak penting dalam perjalanan mereka.
https://www.instagram.com/p/DMhwBQqTWsP/?igsh=N3F3MXpraXVvdGhz
PROJEK-D menjadi bukti bahwa festival musik tidak harus selalu diisi oleh nama-nama besar untuk bisa berdampak besar. Justru dari sinilah harapan itu tumbuh—bahwa panggung musik Indonesia bisa menjadi lebih adil, lebih beragam, dan lebih ramah terhadap talenta lokal.
Kita butuh lebih banyak ruang seperti ini. Ruang yang tidak hanya tampil megah, tapi juga punya niat baik. Ruang yang tak sekadar menjual tiket, melainkan juga menanamkan kepercayaan. Sejauh ini, PROJEK-D telah memainkan peran tersebut dengan sangat baik.
Sebuah panggung, sebuah keberanian, dan sebuah dukungan—tiga hal yang mampu mengubah nasib seorang musisi lokal. Untungnya, panggung itu tidak lagi hanya ada dalam angan-angan. Ia bernama PROJEK-D.
Penulis : Ibrahim Abdurrahman
Editor : Alfida