Dokumentasi pribadi locus
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Raden Mas Said Surakarta tahun ini kembali digelar pada tanggal 19 hingga 21 Agustus 2025. Mengusung tema “PBAK Untuk Harmoni dan Cinta Kemanusiaan”, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan seluk beluk kampus kepada mahasiswa baru. Beragam agenda tersaji dari hari pertama hingga hari ketiga dan membentuk sebuah rangkaian kegiatan yang runtut.
PBAK 2025 resmi dibuka pada 19 Agustus dengan kirab yang diikuti rektor, jajaran pimpinan, serta perwakilan UKM dan UKK. Pada hari pertama terdapat dua materi, yaitu ke-UIN-an dan wawasan kebangsaan. Terdapat insiden tidak terduga ketika sesi materi sedang berlangsung, hujan deras disertai angin menerbangkan atap venue FIT hingga melukai mahasiswa. Namun masalah ini bisa teratasi dengan baik. Sementara venue FUD sedikit lebih miris karena keterbatasan tempat, sehingga harus dibagi dua ruangan dengan sebagian peserta mengikuti materi via Zoom.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari kedua PBAK selalu diawali dengan orasi 17 UKM dan 4 UKK yang memperkenalkan dinamika organisasi kampus kepada mahasiswa baru. Setelah itu dilanjut dengan tiga sesi materi utama, yaitu Moderasi Beragama, Kefakultasan, dan Pendidikan Karakter. Sementara hari ketiga PBAK diisi dengan kegiatan paper mop yang berlangsung meriah dan berjalan lancar, walaupun sempat terkendala karena dimulai lebih lama dari jadwal yang telah ditetapkan. Meski demikian, rangkaian acara tetap berjalan dengan baik, diakhiri dengan closing ceremony oleh pihak rektorat dan penampilan band Pisah Ranjang sebagai penutup rangkaian acara PBAK 2025 UIN Raden Mas Said Surakarta.
Lalu bagaimana dengan UKM Fire?
Namun dibalik gemerlap serangkaian PBAK 2025, ada satu bagian yang tertinggal. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, PBAK kali ini tidak memasukkan UKM Fire ke dalam timeline kegiatan. Hal itu tertera jelas dalam postingan akun instagram @pbak.uinsurakarta pada 22 Juli 2025, tentang pengumuman timeline PBAK 2025. Menurut keterangan Ahmad Taufiq sebagai ketua panitia PBAK 2025, hal ini terjadi karena pada awalnya UKM Fire tahun ini memang ditiadakan akibat pagu anggaran diblokir total. Sebelumnya panitia PBAK menginisiasi untuk mengganti UKM Fire dengan skema pengenalan dihari ke-3. Hingga akhirnya Paguyuban UKM membuat keputusan untuk tetap mengadakan UKM Fire dengan anggaran pribadi.
“Kita sebagai panitia PBAK awalnya mengganti UKM Fire itu dengan skema pengenalan di hari ke-3. Tapi H- sekitar satu minggu, kita koordinasi lagi sama teman-teman UKM, ternyata mereka memilih untuk skema sosialisasi dipindah di hari ke-2 PBAK (seperti biasa) karena dari UKM sendiri berencana, meskipun itu (UKM Fire) ga ada di pagu anggaran mereka mau mandiri untuk melaksanakan UKM Fire dengan iuran.” Jelas Ahmad Taufiq panjang lebar.
Informasi Digantung, Maba dibuat Bingung
Selain itu, hal janggal lain juga terlihat dari kondisi di venue UKM Fire yang tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Setelah melakukan wawancara dengan enam orang mahasiswa baru, terkuak bahwa informasi UKM Fire 2025 baru di share ke seluruh grup WhatsApp mahasiswa baru, tepat sehari sebelum acara. Sehingga menimbulkan kebingungan di antara ribuan mahasiswa baru.
“Engga, hari ini itu (UKM Fire) dari dulu gaada jadwal, gaada apa, gaada gini gitu, pokoknya tadi malem tuh baru dikasih semua, gitu,” jelas A mahasiswa baru FUD.
Informasi yang menggantung dari MP kepada mahasiswa baru, ternyata disebabkan tidak adanya sosialisasi terkait kegiatan ini jauh-jauh hari. Pembahasan terkait UKM Fire tidak pernah dilakukan bersama PJ MP/MP oleh panitia PBAK. Hal ini menimbulkan kesalahpahaman dari pihak PJ MP, MP dan mahasiswa baru. Dibuktikan dengan keterangan salah satu PJ MP, ia menjelaskan bahwasannya tidak ada pembahasan sama sekali mengenai UKM Fire dan mereka baru diberitahu dan diperintahkan untuk ke kampus tepat pada H-1 UKM Fire.
“Gak ada sama sekali, ”Ya nanti minta tolong ke kampus lagi ya brief buat ukm fire, ya perwakilan minta tolong temen temennya…..” (menunjukkan chat di WhatsApp group) kita pun baru tahu. Mangkanya temen temen hari ini masih nunggu dan nggak clear semuanya, informasi mendadak atau hal-hal lain itu temen-temen baru tau, mendadak banget H-1, H- berapa jam bahkan ada, makane itu yang buat temen temen jadi bingung,” jelas salah satu PJ MP ketika kami temui pada hari H kegiatan UKM Fire.
Bahkan menurut keterangan, terdapat beberapa MP yang tidak mewajibkan mahasiswa baru untuk ikut dan bergabung dalam UKM Fire. Hal ini terjadi sebab informasi terkait UKM Fire yang macet entah sampai mana.
“MP itu gak tau sama sekali terkait UKM Fire, ya cuma taunya tuh UKM itu tetap termasuk PBAK, cuma kayak rektor itu nggak mendanai kan, jadi UKM itu sendiri gitu acaranya. Jadi ada beberapa fakultas juga katanya-katanya itu nggak wajib ikut gitu, nggak mewajibkan ikut.”
Miskomunikasi yang Abu-abu
Ketua panitia PBAK, Ahmad Taufiq, mengaku bahwasanya tidak ada sosialisasi jauh-jauh hari kepada MP dan PJ MP dikarenakan informasi mengenai UKM Fire diterima sangat mendadak dari Paguyuban. Ia mengaku takut untuk memberikan informasi UKM Fire kepada mahasiswa baru apabila belum lengkap dan pasti. Hal itu yang membuat UKM Fire tidak dimasukkan ke dalam runtutan acara PBAK 2025 dan tidak disampaikan kepada mahasiswa baru secara merata.
“Nah kita dapat informasi mereka (UKM) bikin UKM Fire itu juga udah mepet banget,” jelas Taufiq dalam wawancaranya. “Aku selaku ketua PBAK sendiri terkait dengan skema isian konsepnya, rundown, dll aku baru tahu kemarin (21 Agustus), baru dikirimkan mas Shaka kemarin siang.”
Sedangkan Shaka, selaku ketua Paguyuban UKM, menuturkan bahwa fiksasi terkait UKM Fire telah disepakati pihak SEMA, DEMA, dan Panitia PBAK kurang lebih satu pekan sebelumnya, namun terkendala atau miskomunikasi sehingga baru tersebar pada tanggal 19 Agustus.
“Dari teman-teman UKM dan UKK sebelumnya sudah berkomunikasi terhadap pihak SEMA, DEMA, dan PBAK. Dimana kemarin itu kurang lebih apa ya satu pekan terkait fiksasi beneran mengadakan UKM fire tapi untuk penyebaran informasinya qodarullahnya dari kami kan untuk timeline-nya baru anu ya di tgl 19,” ujarnya.
Segala runtutan miskomunikasi ini membuat UKM Fire 2025 tidak berjalan maksimal. Banyak mahasiswa baru yang tidak bisa menyelesaikan tugas melengkapi stempel sebagai tanda kunjungan ke stand UKM dan UKK, sehingga muncul kesepakatan antara panitia PBAK dan Paguyuban UKM untuk mewajibkan mahasiswa baru datang ke Student Center untuk berkunjung dan meminta stempel.
Lalu, sebenarnya siapa yang harus bertanggung jawab dengan kekacauan ini? Apakah hal ini terjadi karena miskomunikasi atau komunikasi yang dengan sengaja terhenti?
Penulis: Muti, Abril, Icak, Alfi, Alfida, Lia
Reporter: Kurniawan, Lia, Alifia, Alfi, Nayla, Sekar, Syifa, Meisya, Fayzah
Editor: Alfida