Gelora dalam Cahaya
Oleh: Ahmad Miftahuddin Thohari
Satu
Mentari bersinar menjadi penerang
Dari situ cahaya surga tampak memancar
Kegelapan telah mulai membuka matanya
Satu persatu rahasia mulai terbongkar
Ilmu pengetahuan menjadi alat utama kemajuan zaman
Dua
Tak dapat ditemukan lagi perihal kebodohan
Sebab pun bodoh akhirnya berpengetahuan
Kebodohan hanyalah kepandaian yang salah ditempatkan
Akal adalah sistem iradah perintah Tuhan
Pencari keagungan-Nya dalam keindahan alam semesta
Sedangkan hati adalah kasih sayang Tuhan
Tiga
Berjalan melewati zaman melampaui batasan
Namun tetap menjunjung tinggi keadilan
Adapun batas hanyalah bentuk kehati-hatian
Ketika hati dan pikiran satu jalan dalam tujuan
Batas lebur dikandungan badan
Empat
Semburat cahaya tak akan pernah hilang
Meski ditikam oleh tangan kekuasaan
Kalau pun senja beranjak tiba
Fajar ‘kan menyingsing setiap harinya
Meski dibunuh berkali-kali
Tetaplah tumbuh berkali-kali
Sebab asa dalam harapan tak akan mati
Apalagi gelora, ia selalu berkobar setiap detiknya
Meski hujan kepalsuan kian deras mengguyur kepala