MENGOMENTARI KRITIK BUNG HERMAWAN

  • By locus
  • Desember 19, 2025
  • 0
  • 514 Views

ilustrasi karya Dark Majesty diambil dari Pinterest

 

Kamis (18/12/2025) dini hari, tanpa ada angin dan hujan, tiba-tiba kawan saya, Muhammad Hermawan Sutanto mengirimi pesan berupa tautan tulisan. Kaget bukan main, tautan tersebut ternyata balasan dari opini saya berjudul “Menanggalkan Atribut Biru Kuning”. Ditambah lagi, judul yang dibuat langsung mengarah ke personal,”Menepis Sesat Pikir Sahabat Fiam”. Apa boleh buat, sudah menjadi resiko.

Disini saya hanya sekedar memberi komentar singkat atas tanggapan kawan saya ini. Karena saya akui, Bung Hermawan ini memang kawan berdiskusi yang alot sekaligus salah satu “mentor” saya ketika menempuh kuliah filsafat. Jadi pantas saja jika opini saya sampai dikuliti sebegitu dalamnya. Terima kasih sudah repot-repot, Bung.

Untuk itu, saya tidak akan melakukan seperti apa yang dilakukan panjang lebar oleh Bung Hermawan. Jadi jangan berharap saya menukil banyak teori. Karena jelas, opini saya berjudul “Menanggalkan Atribut Biru Kuning” hanya sebuah bentuk sikap saya untuk memberikan pandangan lain agar opini di ruang publik bisa berimbang. Saya khawatir dengan lingkungan kampus yang selalu berkutat pada kegaduhan yang acap kali terjadi antara mahasiswa umum dengan PMII.

Disini saya hanya ingin memuat sedikit komentar saya. Seperti, kenapa saya menyarankan pembaca untuk menepikan emosi dan stigma? Jelas agar pembaca dapat membaca dengan jernih dan terlepas dari jangkar moral yang sudah bias. Karena jangkar moral yang sudah mendarah daging di mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta tentang PMII melulu soal hal-hal buruk. Itu pun menjadi bias karena orang-orang PMII yang ada di kampus silih-berganti; tidak selalu sama. Dengan melepas emosi dan stigma, pandangan akan lebih jujur dan berimbang. Pun diksi stigma dengan kritik itu berbeda. Saya juga menaruh heran, kenapa senang sekali mengeneralisir bahwa seluruh persoalan tentang PMII itu hal buruk.

Selanjutnya, soal cacat pikir, saya kira logika Bung Hermawan ini agaknya keliru ketika menangkap maksud dari pesan tulisan saya. Ia mengira saya mencoba untuk mengalihkan fokus pembaca untuk sama sekali tidak boleh mengkritik PMII, padahal jelas dalam tulisan saya juga sarat akan kritik terhadap PMII dan mencoba mengajak mahasiswa lain untuk mencoba menggoyang kenyamanan PMII di kampus. Intisari dari tulisan saya jelas bermaksud untuk mengajak mahasiswa di kampus kita agar lebih bergairah dan akrab dengan diskusi, bukan ngrasani.

Saya tidak sepakat jika diskusi atau ruang publik hanya bersifat ngrasani. Karena jelas itu akan menimbulkan kesalahpahaman dan asumsi-asumsi liar. Karena ngrasani adalah sebuah ruang tertutup, tanpa mengujinya langsung kepada tertuduh. Saya mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Hanan dalam opininya berjudul “Kampus Pergerakan Indonesia” bernada sinis dan mengundang permusuhan. Tentu itu harus diimbangi agar tidak menjadi opini sebelah pihak.

Sebenarnya saya salut dengan argumen-argumen Bung Hermawan ini, tapi saya rasa cukup kontradiktif dan ada kesalahpahaman. Persoalan diskusi sebagai ruang pengujian klaim, itu memang benar, tapi jika pengujian itu hanya sebatas argumentasi rasional tanpa ada bukti konkrit lantas hasil seperti apa yang diinginkan? Apakah hanya perdebatan siapa yang paling benar atau bagaimana? Dalam rangka pengujian klaim, seharusnya juga didukung bukti untuk memperkuat klaim, bukan hanya argumentasi rasional. Karena semua hal bisa saja dirasionalkan. Tidak akan ada habisnya.

Selanjutnya, Bung Hermawan mempermasalahkan saya karena menggunakan pengalaman ber-PMII sebagai kesaksian personal, dan itu dianggap salah serta tidak rasional. Jujur saya heran, lalu apa bedanya opini saya dengan opini Hanan? Kenapa hanya opini saya yang dikuliti? Sungguh ini mengindikasikan ketidaknetralannya.

Lalu, perihal kekuasaan yang dipegang PMII di kampus, jelas itu adalah bukti bahwa strategi politik mereka berhasil. Dalam berpolitik, tidak cukup hanya dengan argumentasi rasional, tapi juga diimbangi dengan bagaimana bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakan itulah yang merupakan manifestasi dari sebuah strategi politik. Lantas kenapa saya bilang mahasiswa umum kurang pemahaman soal demokrasi kampus? Karena hingga hari ini, fakta di lapangan memperlihatkan bahwa tidak ada persaingan untuk duduk di kursi-kursi itu. Selalu saja berdalih dengan berbagai alasan. Bukan saya ingin sok lebih paham, tapi begitu realitanya.

Padahal sistem perekrutan sudah terbuka, dan jika ada masalah kenapa tidak mencoba untuk mengujinya? Kalau hanya omongan dibelakang layar ya sama saja ngrasani. Tidak akan menemukan solusi. Ayolah, Bung. Apakah sebegitu tidak sukanya anda pada PMII?

Silahkan kepada pembaca atau siapapun anda, kritik PMII dari segala aspek yang dapat di kritik. Karena memang kritik itu terbuka. Soal kritik cacat pikir pada tulisan saya, biarlah menjadi bahan refleksi diri saya. Jujur saya suka dengan iklim seperti ini, saling beradu argumentasi di ruang publik untuk menguji klaim—seperti apa yang disampaikan Bung Hermawan. Dan itu yang saya harapkan dari tulisan saya sebelumnya.

Sebagai penutup, jika pembaca atau kawan-kawan lain terkhusus Bung Hermawan menghendaki PMII tidak melulu berkuasa, kenapa tidak mencoba menggoyang kursi kekuasaannya? Atau setidaknya membuka diskusi terbuka. Tentu hasil dari diskusi itu bakal menjadi ikhtiar bersama agar kampus kita menjadi lebih hidup iklim intelektualnya. Bukan hanya saling mencaci-maki dan memusuhi.

Senang sekali rasanya bisa berkomentar seperti ini. Sudah lama tidak dikritisi secara mendalam. Terima kasih atas kritikannya, semoga kita bisa bersua kembali, Bung Hermawan. Salam rindu dan semoga sehat selalu. Tabik.

 

Penulis: Muhammad Fiam Setyawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

tangkubanperahu.com
sibolangit.com
siguragura.com
simanindo.com
padarincang.com
kolektor.id
pelukis.id
pancoran.id
jasmani.id
cipanas.id
eksklusif.id
inovatif.id
xenia.id
wamena.id
parapat.id
penatapan.id
balige.id
topthreenews.com
aaatrucksandautowreckings.com
arbirate.com
playoutworlder.com
temeculabluegrass.com
eldesigners.com
cheklani.com
totodal.com
apkcrave.com
bestcarinsurancewsa.com
complidia.com
eveningupdates.com
mcochacks.com
mostcreativeresumes.com
oxcarttavern.com
riceandshinebrunch.com
shoesknowledge.com
aktualinformasi.id
faktadunia.id
gapurainformasi.id
gariscakrawala.id
helvetianews.id
langitcakrawala.id
langitinformasi.id
pintucakrawala.id
wawasancakrawala.id
aktualberita.id
cakrawalafakta.id
pintuinformasi.id
wawasaninformasi.id
horizonberita.id
portalcakrawala.id
spektruminformasi.id
aktualwawasan.id
gerbangfakta.id
infodinamika.id
narsis.id
pansos.id
forensik.id
hardiknas.com
pakcoy.com
http://mostravirtual.aip.pt
ACCSLOT88
accslot88
VIPBET76 VIPBET76 VIPBET76 OLXBET288 OLXBET288 Toto Slot Toto Slot Toto Slot
c.