Menjelang UAS

  • By locus
  • Januari 1, 2021
  • 0
  • 253 Views

Minggu depan sudah memasuki masa UAS. Sebagian pelajar menganggap UAS adalah momok terbesar, karena nilainya bisa memengaruhi kenaikan kelas. Alwin juga merasakan keresahan yang sama apalagi selama sekolah daring ini ia kurang menguasai materi yang diberikan gurunya. Lha wong kalau sekolah tatap muka saja ia jarang memperhatikan gurunya bicara apalagi secara daring.

Berbekal alasan itu ia tidak kehabisan akal, segera ia menghubungi teman-temannya yang menurutnya nilainya paling bagus pada tahun kemarin agar ia mendapatkan tips belajar yang mudah dan bisa membantunya mendapatkan nilai yang bagus pula pada UAS kali ini. Bosan juga menjadi murid yang bodoh.

Pertama Ipul yang menjadi rangking 3, ia menghubungi Ipul Via WhatsApp.

Alwin : “Pul, bagi tips dong biar bisa dapat nilai bagus!”

Ipul.    : “Belajar.”

Alwin : “Gimana sih belajar yang mudah itu? Masa setiap kali aku mau mulai belajar mata aku langsung lelah.”

Ipul.    : “Menciptakan rasa nyaman.”

Alwin : “Iya caranya gimana?”

Ipul.    : “Ya yang tahu dirimu sendiri!”

Alwin yang merasa tidak mendapat kepuasan dengan jawaban Ipul langsung mengakhiri obrolan, kemudian dia beralih menghubungi Dana yang mendapat rangking 2. Dana tipikal orang yang pendiam, serius, dan ambisius. Bisa dibilang look-nya orang pinter lah.

Alwin : “Dan, gimana sih dapat nilai bagus?”

Dana.  : “Belajar.”

Alwin : “Belajar lagi, kenapa sih orang pinter suka banget belajar? Udah pinter, masih juga belajar, apa nggak takut pinternya nggak habis-habis?”

Dana. : “Bukan karena aku pintar, tapi aku merasa aku masih bodoh makanya aku belajar!”

Alwin : “Sungguh ucapanmu melukaiku. Kalau orang sepertimu kamu anggap bodoh, lalu aku apa?”

Tidak ada balasan dari Dana, Alwin sedikit kecewa. Ternyata orang-orang pintar itu tidak mau membagi tips-nya untuk mendapatkan nilai bagus. Tapi tenang masih ada Araf, si ranking satu. Kalau dilihat-lihat Araf ini orang pintar yang paling kelihatan santai. Dia tidak pernah terlihat memperhatikan guru ketika mengajar malah dia sering bermain mobile legend ketika ada kelas apalagi Araf belajar ketika menjelang ulangan itu suatu kemustahilan.

Si Araf ini kurang lebih sama dengan Alwin, tapi bedanya setiap kali ulangan Araf selalu mendapat nilai sempurna sedangkan Alwin selalu di bawah rata-rata. Pengen nangis nggak tuh? Untuk itu Alwin segera menghubungi Araf dengan harapan mendapat pencerahan.

Alwin : “Bro, bagi tips dong biar dapat nilai bagus.”

Araf.   : “Gampang.”

Melihat jawaban Araf, mata Alwin berbinar. Tapi sebentar ia harus memastikan gampang menurut Araf kan bukan berarti gampang menurut Alwin. Nanti jawabannya sama lagi dengan Ipul dan Dana.

Alwin : “Jangan bilang belajar lagi.”

Araf.   : “Bukan.”

Alwin : “Lalu?”

Araf.   : “FKDPK”

Alwin : “Hah apa itu?”

Araf.   : “Fotokopi diperkecil.”

Alwin : “???????????”

-Denies Vey-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.