Kartini dirayakan di Solo Book Party

  • By locus
  • April 21, 2025
  • 0
  • 159 Views

Foto oleh: Ara, Ketua Panitia Solo Book Party

 

Surakarta, 20 April 2025 – Edisi spesial hari kartini tahun ini, Solo Book Party (SBP) mengusung tema perempuan melalui diskusi buku-buku karya perempuan dan buku bertema perempuan dengan maksud untuk membawa semangat-semangat yang tertulis dalam buku tersebut. Solo Book Party menjadi ruang literasi inklusif bagi para pecinta literasi dan menjadi ruang aman untuk berbagi perspektif serta pengalaman. Kegiatan rutin ini diadakan tiga kali dalam sebulan setiap hari minggu dan sudah berjalan selama dua tahun yang merupakan kegiatan non-profit diprakarsai pertama oleh Jakarta Book Party dengan tujuan mendorong minat baca masyarakat dan membentuk suatu komunitas berisi para pecinta buku agar mereka mempunyai wadah untuk saling berdiskusi.

Dalam kegiatan SBP ini, peserta yang hadir diwajibkan untuk memakai kain batik. Acara ini terbuka untuk umum, pesertanya juga berasal dari latar belakang dan usia yang berbeda-beda. Mayoritas yang hadir pada acara ini adalah perempuan yang menjadi satu pertanda bahwa perempuan saling memberdayakan satu sama lain. Mereka dipertemukan dengan sesama perempuan yang mempunyai satu visi dan satu semangat yang sama.

Sebelum acara dimulai seluruh peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil beranggotakan 9-10 orang. Acara ini mempunyai beberapa sesi diantaranya: pertama, seluruh peserta membaca buku yang mereka bawa, sesi kedua diisi dengan diskusi mengenai isu yang dibahas buku tersebut, kemudian sesi ketiga adalah sesi spesial karena sesi ini diisi kuis reflektif seputar kartini dan perempuan Indonesia. Kuis atau permainan yang dilakukan di sesi ketiga ini bervariasi menyesuaikan dengan agenda tiap minggunya.

Ria, seorang bidan dan peserta aktif Solo Book Party, mengungkapkan kesannya selama mengikuti komunitas ini. “Awalnya aku cuma anak yang suka baca buku, tapi ingin juga denger cerita orang lain yang baca buku. Sekarang, tiap minggunya selalu berkesan karena orang-orangnya berbeda dan kita dapat insight baru terus. Terlebih lagi, kalau ada event kolaboratif seperti ini,” ujarnya.

Ara selaku ketua panitia SBP kali ini menjelaskan bahwa SBP tidak mempunyai suatu target khusus tapi memiliki progres-progres aktif yang dilakukan tiap minggunya. “Kami tidak menargetkan angka secara kuantitatif, tapi kami melihat progres kualitatif. Misalnya, peserta yang awalnya datang kini ikut menginisiasi diskusi, atau bergabung dikomunitas literasi lain,” ungkapnya. Salah satu indikator keberhasilan SBP adalah ketika peserta merasa memiliki komunitas dan mendapat manfaat nyata. Banyak peserta yang kemudian merasa lebih percaya diri, mendapatkan banyak relasi, dan termotivasi untuk semakin konsisten membaca. “Khusus pekan ini, kami juga melihat antusias perempuan yang tinggi, memperlihatkan bahwa mereka butuh ruang untuk bicara dan berbagi (perspektif),” ujar Ara.

 

 

Penulis: Nisa, Shafira

Editor: Ade Chandra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.