Selasa (16/02) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) melakukan musyawarah besar (Mubes) yang bertujuan menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) program kerja periode 2020 sekaligus reorganisasi pengurus HMPS IAT ke periode 2021. Peserta yang hadir dalam Mubes berasal dari pengurus HMPS IAT, perwakilan mahasiswa IAT, perwakilan dari HMPS program studi lain yang berada dalam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) serta perwakilan dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA).
Tahun ini HMPS IAT hanya terdapat satu calon ketua atau calon tunggal, yaitu Aziz Bashor Pratama, mahasiswa IAT semester 6 sekaligus wakil ketua HMPS IAT periode 2020. Nila, sebagai ketua HMPS IAT 2020 mengungkapkan, “Bukannya tidak ada yang mendaftar, namun dikarenakan pandemi kami tidak dapat mengamati perkembangan karakter tiap anggota yang akan menjabat, selain itu terdapat hambatan dalam mengumpulkan berkas calon ketua jadi hanya satu orang yang menjadi calon ketua HMPS yang baru”.
Nila memberikan dukungan kepada Aziz karena ia memiliki banyak pengalaman di HMPS. “Saya tidak memikirkan bagaimana karakter orangnya yang penting HMPS IAT kedepannya dapat berkembang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Selama menjabat menjadi ketua HMPS IAT 2020, Nila mengungkapkan hampir semua program kerja yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik, namun karena adanya pandemi ada beberapa program kerja yang terhambat seperti kajian kitab karena harus dilaksanakan secara tatap muka. Sebelumnya kegiatan tersebut sudah pernah dilakukan, namun tidak dilanjutkan setelah adanya pandemi. Ada pula program kerja yang dialihkan dari offline menjadi online seperti latihan kepenulisan sehingga tugas kepenulisan diserahkan kepada pengurus kemudian diunggah di website islamsantun.org.
LPJ juga akan dibagikan kepada peserta. “Untuk publikasi laporan pertanggungjawaban masih ada beberapa perubahan dalam penyusunan, nanti kita usahakan akan dipublikasikan secepatnya,” tambahnya.
Yasir, peserta musyawarah besar HMPS IAT periode 2020 mengaku telah beberapa kali mengikuti musyawarah besar HMPS, menurutnya pelaksanaan musyawarah besar kali ini sudah cukup baik. Ia merasa nyaman dan menikmati acara tersebut namun ada kekurangan yaitu keterlambatan waktu. “Ya, sebagai pengamat dan peserta mubes tulen dari dulu sampai sekarang ya saya tahu (rangkaian acaranya, red)” tambahnya.
Sebagai calon tunggal, Aziz mengungkapkan ia mencalonkan diri menjadi ketua HMPS IAT 2021 berangkat dari kepeduliannya terhadap IAT. Ia mengaku tidak mudah mengemban tanggung jawab sebagai seorang ketua namun ia berusaha memulainya perlahan. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir merupakan prodi tertua di IAIN Surakarta, namun organisasi mahasiswanya baru berjalan 5 tahun. “Banyak mahasiswa IAT yang sudah dewasa dan tidak terlalu memedulikan organisasi. Maka dari itu saya mengajukan diri untuk membenahi organisasi ini,” tuturnya.
Aziz memiliki visi 3 I yaitu intelektualitas, integritas, dan inspiratif. Misinya sejalan dengan visi tersebut, dengan dasar kapitalisasi keilmuan yang menonjolkan identitas ke-IAT-an IAIN Surakarta yaitu filologi (kajian naskah keislaman Jawa). “Sebagai umat muslim, kita harus memiliki jiwa-jiwa dan nilai keislaman, mencari celah baru, menciptakan suatu ranah tersendiri agar kita tidak tertinggal dengan orang lain atau kata lainnya terjajah oleh lingkungan,” tuturnya.
Aziz menuturkan ia perlu membenahi kepengurusan HMPS IAT tahun lalu. Pertama yang ingin ia benahi adalah kerukunan dan kepekaan tiap pengurus terhadap organisasi, karena hal tersebut adalah masalah yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi. Adanya kerukunan menjadi basis awal terbentuknya program kerja yang baik pula. Ia berharap setelah menjabat menjadi ketua HMPS IAT 2021 rekan-rekan pengurusnya mau mengikuti visi misi yang telah disebutkannya. “Nggak mau ikut, cari yang lain. Kalian tahu visi misi ku, ayo ikut dan mari kita jalani visi misi ku,” tambahnya.
Reporter : Yuliana Hanung, Denies Verawaty
Penulis : Yuliana Hanung
Editor : Denies Verawaty