Locus.or.id- Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) sebagai kegiatan tahunan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) program kerja selama setahun, dan untuk memilih ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) periode selanjutnya. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 15 hingga 18 Februari 2021. Program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) melasanakan kegiatan ini pada Senin, 15 Februari 2021.
Pemilihan ketua HMPS KPI tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan calon ketua HMPS KPI ialah calon tunggal. Menanggapi hal tersebut, Iqbal selaku ketua HMPS KPI 2020 menjelaskan bahwa yang mendaftar dan lolos persyaratan hanyalah satu orang. Informasi mengenai pencalonan dan pamfletnya juga sudah disebar.
Alasan mengapa tetap diadakan pemilihan walaupun calon tunggal adalah karena sudah seperti itu prosedurnya. Iqbal juga menambahkan “Calon tunggal itu juga bukan keinginan kita, tapi karena memang sudah ada tahap pencalonan dan registrasi calon ketua, fit and proper test dan memang yang kemarin mendaftar hanya satu orang itu yang memenuhi persyaratan.”
Ayu Fitri Yuliani, sebagai calon ketua HMPS 2021 pun tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi calon tunggal. Awalnya ia bertanya-tanya kenapa hanya dirinya yang mendaftar, padahal informasi tentang open recruitment (oprec) itu sudah di share di grup HMPS. Pansus pun sudah menyatakan bahwa oprec terbuka (bagi siapapun, red) yang mau mendaftar, asalkan memenuhi syarat. Salah satu syaratnya adalah menjadi pengurus HMPS selama minimal satu tahun.
Ia berpikir ada beberapa orang yang akan mendaftar dan menjadi rivalnya. Namun, sampai oprec ditutup kenyataaannya hanya dirinya yang mendaftar. “Ya mau gimana lagi, ibaratnya sudah dikasih kesempatan, pendaftaran juga sudah disebarluaskan tapi kok seperti itu. Itu kan balik ke diri masing-masing mau tidaknya.” Ujarnya.
Ayu juga menambahkan bahwa ia mungkin saja gagal karena secara aklamasi ada kemungkinan cacat seperti misal, karena persyaratannya tidak terpenuhi. Jika hal itu terjadi maka berlanjut ke sidang istimewa bersama SEMA dan Wakil Dekan 3, yang berarti dibuka pencalonan kembali atau kemungkinan terburuknya benar-benar tidak ada yang mencalonkan diri, HMPS bisa dibekukan selama mungkin 1 tahun.
Rangkaian acara ini selain musyawarah calon ketua HMPS juga tentang laporan pertanggungjawaban. Mengulas program kerja yang diadakan setahun lalu ketua HMPS KPI periode 2020, M. Iqbal Kusuma mengatakan bahwa ada satu program kerja yang tidak terlaksana yaitu ‘lomba film’. Rencana kegiatan itu akan bekerja sama dengan FORKOMNAS tapi kemudian tidak bisa karena tidak boleh izin untuk mendatangkan banyak orang ke kampus. HMPS memutuskan untuk fokus pada program kerja lain yang bisa terlaksana.
Tidak ada informasi terkait pemotongan dana selama pandemi, karena ketika Locus menanyakan perihal ini, Iqbal tidak mau memberikan komentar lebih lanjut dengan alasan nanti ia akan menyampaikan sendiri tentang laporan pertanggungjawaban (LPJ) ke perwakilan kelas mahasiswa KPI. “Untuk dana nanti kita akan laporkan saat LPJ-an ke temen-temen perwakilan kelas” ujarnya.
Salah satu peserta Mubes HMPS KPI juga memberikan tanggapan. Ia menyayangkan acara tidak berlangsung sesuai jadwal, selesai lebih lama dari perkiraan. Menanggapi calon tunggal ia hanya bisa menerima karena mungkin tidak ada calon lain yang siap. Ia juga menambahkan harapan untuk ketua HMPS periode selanjutnya “Semoga bisa menjadikan HMPS-nya maju lagi dari ketua yang sebelumnya.” Jelas Abiyyu, sebagai peserta Mubes perwakilan kelas KPI 2C.
Reporter: Sayyidah, Wati
Penulis: Sayyidah
Editor: Denies, Alfida