ES DAWET TELASIH LEGENDA PASAR GEDHE

  • By locus
  • November 13, 2022
  • 0
  • 517 Views
Gambar: LPM Locus/ Kharisma (Magang)

Terdapat kios usaha Es Dawet Telasih milik Bu Wiji yang berdiri sejak 1987 di Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta. Es Dawet Telasih ini mulai terkenal karena adanya berita dari mulut ke mulut dari para pembeli setempat. Sekaligus efek yang dilakukan para pembeli dengan memposting di sosial media seperti Instagram dan YouTube.

Usaha ini sudah dilakukan mulai tahun 1987 hingga sekarang. “Es dawet ini berdiri sejak 1987, dari awal dagang juga di Pasar Gedhe sampai sekarang, tidak pernah pindah.” kata Bapak Mano, anak dari Ibu Wiji di Pasar Gedhe, Sabtu (5/11/2022), sambil tersenyum.

Semangkuk Es Dawet Telasih milik Ibu Wiji berisi cendol hijau (dawet), telasih, ketan hitam, mutiara, jenang sumsum, dengan kuah santan yang segar. Sedangkan Es Gempol Pleret yang juga dijualnya berisi cendol hijau (dawet), telasih, mutiara, jenang sumsum, kuah santan, dan bulatan-bulatan yang berisi ketan putih. Harga semangkuk Es Dawet ini cukup terjangkau yakni, seharga delapan ribu rupiah.

Es Dawet Telasih Solo berbeda dengan daerah lain, dari segi warna cendolnya (dawet), kalau Solo berwarna hijau, sedangkan daerah lain berwarna hitam. Dengan adanya promosi yang dilakukan melalui media sosial oleh anak-anak muda yang peduli dengan kuliner tradisional, semakin membuat kuliner asal Solo ini langgeng dan digemari pembeli.

Kuliner khas Solo ini tetap bertahan di era modern karena rasanya yang tetap autentik. Cita rasa Es Dawet Telasih ini masih tetap sama. Tidak ada tambahan rasa dari dulu hingga sekarang. Dawetnya pun dibuat sendiri, bahkan santannya di parut dan juga diperas sendiri. Santan yang dibuat sendiri ini bertujuan agar perasaan air santannya tetap fresh dan segar ketika dihidangkan dengan dawet. Kelebihan inilah yang membuat Es Dawet milik Bu Wiji memiliki ciri khas sendiri dan tak pernah sepi pembeli.

Bisnis Es Dawet Telasih sebenarnya adalah bisnis keluarga yang dilakukan turun-temurun. Untuk penjualan perhari biasa kurang dari 100 mangkok terjual, pada akhir pekan bisa lebih dari 100 mangkok yang terjual. “Kalau jam-jam ramai biasanya dibawah jam 12 siang.” jelas Wiji.

 

Penulis: Kharisma (Magang)
Editor: Ahmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.