Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau yang lebih populer disebut sebagai Keraton Solo menjadi salah satu ikon penting Provinsi Jawa Tengah. Ada banyak peninggalan (bangunan) kebudayaan yang tersimpan di dalamnya salah satunya pagar putih yang menjulang tinggi di sekitar bangunan keraton.
Tercatat pembangunan pagar di sekitar keraton memiliki tujuan sebagai sekat atau pembatasan tempat, antara penduduk biasa dengan pegawai keraton. Seperti yang dijelaskan Kumaidi, selaku tour guide di Museum Keraton Solo. “Seperti kampung-kampung ada namanya tamtama tempat tinggalnya prajurit tamtama dan seterusnya.” ujarnya. (5/11/2022)
Pagar di sekitaran kraton berwarna putih tersebut sejatinya memiliki makna kesucian. Pagar putih tersebut dibangun tidak hanya sebagai pembatas tempat saja, melainkan juga sebagai pembatas kelompok-kelompok abdi dalem. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Isti salah satu warga sekitar keraton. “kemungkinan besar pegawainya keraton juga, seperti pamannya, tumengkuk, atau prajurit tamtama,’’ ujarnya.
Bangunan yang ada di dalam pagar yang ada di keraton memiliki perbedaan-perbedaan penghuni, misalnya antara petinggi keraton dan para abdi dalem lainnya. Untuk spesifikasi siapa saja yang tinggal di sekeliling pagar keraton adalah mereka para abdi dalem yang di mana terdiri dari pangeran atau raja yang dikelilingi oleh para abdi di bawahnya.
Adanya bangunan pagar putih yang menjulang tinggi ini akhirnya menimbulkan adanya strata sosial atau status sosial yang di setiap batasan-batasan pagar menjadi bukti adanya perbedaan antara penghuni keraton yang satu dengan yang lainnya. “Disini memang ada pembagian status sosial juga di dalamnya,” tambah Kumaidi.
Saat ini terdapat perbedaan komponen penghuni di sekitar pagar. Hal ini dikarenakan penghuni di sekeliling pagar keraton sudah bertambah banyak. Seperti halnya yang disampaikan oleh tour guide Museum Keraton Surakarta.
Kumaidi menuturkan masyarakat yang berada di sekitar keraton semakin bertambah seiring dengan pertambahan jumlah keluarga. “Punya menantu, punya cucu, dapat orang luar, nah orang luar masuk ke dalam.” tambahbya.
Namun, pagar keraton kini sudah beralih fungsi yang dulunya sebagai pembatas strata sosial sekarang berganti fungsi menjadi hanya sebagai pembatas antara wilayah keraton dengan wilayah luar keraton. Sehingga sudah tidak berlaku lagi ketentuan pembatasan sosial di masa sekarang.
Penulis: Yunda (Magang)
Editor: Ahmad Tohari