Masyarakat Solo tidak ingin ketinggalan dalam aksi membela Palestina. Mereka berbondong-bondong memakai kostum hitam-hitam dan identitas yang melambangkan Palestina yang digelar di Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi Solo, Minggu pagi (12/11). Mereka membawa bendera Palestina dan poster-poster yang berisi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Beberapa tulisan poster itu seperti “Hentikan Pembantaian di Gaza” sampai “Stop Genocide”.
Aksi ini turut mengundang antusias masyarakat karena banyak rangkaian acaranya. Salah satu panitia, Abdul Kadir (43) menyatakan bahwa rangkaian acara pada aksi ini sangatlah beragam.
“Yang pertama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, ada yang baca puisi, bermain musik, dan ada juga menyanyikan Bagimu Negeri. Selain itu di sini ada para wanita-wanita yang bisa face painting, dan tidak dipungut biaya ini semua kita bawa sendiri kita juga siapkan tempat untuk orang-orang yang mau tanda tangan atau petisi,” ujar Abdul.
Ia juga menambahkan itu semua sebagai bukti bahwa masyarakat Solo masih mengingat dengan saudara-saudara yang ada di Palestina. Kemudian, disarankan orang-orang untuk foto dan mengunggah di media sosial masing-masing. Semakin tersebar orang-orang akan tahu bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Abdul juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia bisa menyuarakan dukungannya dengan memboikot produk-produk yang mendukung Israel.
“Kita bisa menyuarakan seluas luasnya dukungan pada Palestina lalu kita berusaha menyuarakan agar masyarakat kita lebih baik menggunakan produk yang tidak mendukung Israel. Hal ini karena perputaran uang yang sebegitu besarnya bisa saja dipakai untuk kepentingan Israel dan kita mengkampanyekan karna jujur saja banyak media yang mendukung penjajahan Israel banyak yang membawa biaya besar agar mereka memihak Israel,” tambahnya.
Tidak hanya Abdul, Lia (16) salah satu relawan muda yang turut andil dalam aksi ini mengungkapkan motivasinya mengikuti aksi ini sebagai bentuk kepeduliannya kepada saudara-saudara di Palestina.
“Motivasi kami mengikuti aksi ini adalah unjuk rasa kita untuk keluarga kita yang ada di palestina dan untuk yg terkena berita-berita hoax saat ini karena ini kejahatan yang lebih parah dari sebelumnya. Maka dari itu muslim ga boleh tinggal diam,” ujar Lia.
Bahkan, bukan hanya persoalan agama saja melainkan ini lebih ke bentuk kemanusiaan. Bukan hanya umat muslim saja, melainkan juga ada umat agama lain yang menjadi korban kejahatan zionis Israel. Jadi, ia berharap untuk lebih sadar jika kejahatan ini tidak bisa termaafkan. Kejahatan ini terulang lagi maka dari itu dari langkah kecil masyarakat untuk speak up dan kapan lagi kalau bukan sekarang.
Reporter: Irma
Fotografer: Sasa
Editor: Aqil