Perubahan Sosial

  • By locus
  • Desember 6, 2023
  • 0
  • 163 Views

Ilustrasi: Freepik

Melihat Kedepan, Harapan dari Perubahan Global

Perubahan global adalah fenomena yang kompleks yang membawa bersama cabaran serta peluang. Di tengah-tengah ketidaktentuan yang dihadapi dunia hari ini, ada potensi untuk mengubah arah masa depan kita ke arah yang lebih baik. Cabaran perubahan global terletak pada ketidakpastian dan impaknya yang meluas. Dari perubahan iklim yang mengancam kelestarian bumi hingga masalah kemanusiaan seperti kemiskinan, konflik, dan kesenjangan ekonomi yang terus berkembang, terdapat banyak aspek yang memerlukan perhatian serius. Namun, dalam setiap cabaran terdapat peluang.

Ketika kita melihat perubahan global sebagai pintu gerbang untuk inovasi, kerjasama antarabangsa, dan pertumbuhan yang berterusan, kita mula melihat harapan yang lebih baik. Peningkatan dalam teknologi dan komunikasi memberikan peluang untuk berkolaborasi secara lebih efisien di peringkat global, memungkinkan pertukaran idea, penyelesaian masalah bersama, dan membangun kestabilan. Kesadaran akan keperluan untuk bertindak dalam memelihara bumi kita semakin meningkat. Inisiatif hijau dan usaha untuk mencapai kelestarian alam semesta menjadi teras dalam banyak aspek kehidupan kita hari ini. Ini membawa harapan bahwa dengan kesedaran dan tindakan yang baik, kita boleh menjana impak positif terhadap bumi dan kehidupan manusia secara keseluruhan.

Perubahan global juga membawa potensi untuk mengubah struktur sosial dan politik di seluruh dunia. Gerakan sosial, pemikiran yang progresif, dan tuntutan untuk keadilan sosial semakin mempengaruhi keputusan politik dan perubahan undang-undang. Ini membuka pintu untuk masyarakat yang lebih inklusif, di mana kepelbagaian dihargai dan hak asasi manusia ditegakkan. Walau bagaimanapun, untuk mencapai harapan yang lebih baik daripada perubahan global, diperlukan komitmen serius dari setiap individu, pertubuhan, dan negara. Ini memerlukan kolaborasi sejagat, pemikiran inovatif, dan tindakan positif yang berterusan dari semua pihak. Dengan usaha bersama, kita boleh mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan lebih baik untuk generasi akan datang.

Dalam era ketidakpastian dan kompleksitas global, pertanyaan tentang harapan dalam perubahan global muncul sebagai titik pusat diskusi. Sebagai tantangan seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan krisis kesehatan terus melanda dunia, kita dihadapkan pada kebutuhan mendalam untuk memahami harapan sebagai pendorong perubahan positif. Artikel ini akan membahas harapan dalam perubahan global dengan mempertimbangkan teori paradigma perubahan sosial, yang memandang harapan sebagai katalisator penting bagi transformasi masyarakat.

Harapan sebagai Katalisator Perubahan: Paradigma Perubahan Sosial

Teori paradigma perubahan sosial menekankan bahwa perubahan dalam masyarakat tidak hanya merupakan hasil dari dorongan struktural atau kebijakan formal, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan dalam persepsi dan keyakinan masyarakat. Teori ini menggambarkan harapan sebagai elemen kunci yang mendorong tindakan positif dan partisipasi masyarakat dalam merespons tantangan sosial. Pemikir seperti John Lewis Gillin menggarisbawahi bahwa ketika individu dan masyarakat merasa optimis tentang kemungkinan perubahan yang positif, mereka lebih cenderung terlibat dalam tindakan yang mendukung transformasi tersebut. Lewis mengatakan bahwa adanya perubahan sosial itu bentuk dari kondisi dan variasi cara hidup yang dapat diterima di masyarakat. Lebih lengkap lagi, Lewis mengatakan bahwa adanya perubahan kebudayaan, geografis, material, ideologi, komposisi penduduk, penemuan baru dan difusi adalah bentuk suatu perubahan sosial.

Salah satu aspek utama yang menciptakan harapan adalah pergeseran menuju energi terbarukan dan penurunan emisi karbon. Menurut data dari International Energy Agency (IEA), kapasitas energi terbarukan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2020, melampau kapasitas dari sumber energi konvensional. Hal ini mencerminkan kesadaran global akan urgensi untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tidak hanya di sektor energi, inovasi teknologi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap harapan akan perubahan global yang lebih baik. Teknologi berkelanjutan, pertanian berkelanjutan, dan manajemen limbah yang inovatif merupakan bagian dari solusi untuk mengatasi tantangan lingkungan. World Economic Forum mencatat beberapa teknologi baru yang menjanjikan dalam membentuk masa depan berkelanjutan.

Pemuda juga menjadi kekuatan penting dalam menggambarkan pemandangan yang lebih optimis. Gerakan iklim yang dipelopori oleh pemuda, seperti Friday For Future, menjadi bukti betapa generasi muda terlibat secara aktif dalam memperjuangkan perubahan positif. Global Shapers Annual Survey mencatat bahwa pemuda percaya bahwa mereka dapat dan harus berperan aktif dalam membentuk masa depan. Selain itu, peningkatan kesadaran dan pendidikan mengenai isu global membantu meningkatkan pemahaman dan tanggung jawab individu. Edelmen Trust Barometer menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang akurat dan etika perusahaan berkontribusi pada pembentukan sikap positif terhadap solusi global.

Penting untuk diakui bahwa perubahan yang lebih baik juga muncul melalui pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan. United Nations Development Programme (UNDP) melaporkan tentang upaya untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Perusahaan yang mengadopsi praktik keberlanjutan tercermin dalam peringkat indeks seperti Dow Jones Sustainability World Index. Kesetaraan dan kemitraan global menjadi landasan utama harapan. Kesepakatan internasional seperti Paris Agreement adalah contoh konkret dari kerjasama global untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. Kesadaran bahwa kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi nirlaba adalah kunci untuk mencapai tujuan pembangunana berkelanjutan semakin ditekankan.

Adakah harapan yang lebih baik dalam perubahan global?

Penting untuk memahami bahwa harapan dalam konteks global tidak hanya bersifat individual, tetapi juga dapat menggambarkan persepsi kolektif tentang kemungkinan perubahan yang lebih baik. Organisasi internasional, lembaga pemerintah, dan masyarakat sipil berkontribusi pada dinamika ini dengan membentuk naratif positif, menciptakan tujuan bersama, dan memberikan solusi yang dapat diakses oleh banyak pihak.

Beberapa inisiatif masyarakat yang berbasis harapan telah membuktikan dampak positifnya. Contoh termasuk gerakan lingkungan seperti Fridays for Future, di mana pemuda di seluruh dunia merespons isu perubahan iklim dengan aksi dan tuntutan konkret. Partisipasi aktif ini didorong oleh harapan akan perubahan positif yang dapat diciptakan oleh tindakan kolektif.

Kesimpulan

Dalam membahas harapan dalam perubahan global, paradigma perubahan sosial memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana keyakinan dan harapan dapat memotivasi perubahan masyarakat. Harapan adalah kekuatan yang dapat membentuk arah dan momentum positif dalam upaya menuju perubahan global yang lebih baik. Melalui pembentukan naratif optimis, pembangunan tujuan bersama, dan peningkatan partisipasi masyarakat, kita dapat memperkuat harapan sebagai katalisator perubahan yang membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.

Referensi

John, L. G. (1948). Cultural Sociology. New York: The Macmillan Company.

Anthony, G. (1991). Self and Society in the Late Modern . Standford: Standford University Press.

Donella, H. M., Dennis, L. M., Jorgen, R., & William, W. B. (1972). The Limits To Growth. Universe Books: New York.

 

Penulis: Bidiyah Siska Fiyana, Mahasiswa Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.