Solo Tak Bisa Diam: International Mask Festival 2024

  • By locus
  • November 17, 2024
  • 0
  • 81 Views

Foto oleh Tiara

Surakarta, 15 November 2024 – IMF (International Mask Festival) kembali digelar sebagai acara bertajuk kebudayaan dan seni, bertempat di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta dengan mengusung tema untuk tahun ini; The Beauty Of Solidarity. Festival ini mempersembahkan tarian topeng dari berbagai penjuru Nusantara hingga mancanegara. Tidak hanya pertunjukan tari saja yang ditampilkan dalam acara ini. Namun, terdapat juga konferensi internasional, bazar kuliner-craft, dan pameran topeng yang diselenggarakan dalam serangkaian pergelaran. Acara ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 15-16 November pukul 15.00-22.00 WIB. Informasi mengenai agenda tersebut bisa didapat salah satunya melalui laman Instagram @internationalmaskfest.

Reog, salah satu kesenian tradisional yang ikonik asal Ponorogo ini ikut unjuk gigi yang dibawakan oleh Komunitas Reog Singo Yogo Solo. Deamita, salah satu panitia volunteer divisi Humas mengungkapkan, ada delegasi-delegasi dari kota-kota lain seperti Bandung, Indramayu, Jogja, Bali, Malang, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur yang ikut menunjukkan kebolehannya, total ada 22 penampil. Sedangkan dari luar negeri berjumlah 8 delegasi yang berasal dari Republik Korea (Korea Selatan), Taiwan, India, Malaysia dan Singapura.

“Selain mengenal budaya dari negara kita sendiri, kita juga bisa mengenal gimana sih budaya dari luar negeri gitu, negara lain.” tutur Elin, salah satu pengunjung. Ia mengaku kagum, berbagai budaya jika disatukan menjadi sangat luar biasa keren.

Senada dengan Elin, Nursi, yang berasal Karawang mengaku acara ini bisa membuat orang-orang lebih mengenal budaya, salah satunya budaya Jawa.
“Kan saya dari Sunda, jadi belum pernah liat yang kaya begini.” ujarnya.

Berbagai topeng

Uniknya lagi, festival IMF ini juga bertepatan dengan nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola timnas Indonesia melawan Jepang. Membuat Balai Kota dan lapangannya dipenuhi oleh orang-orang, baik dari pengunjung IMF maupun orang-orang yang ingin menonton pertandingan.

Kehadiran IMF di kota Solo memberikan angin segar bagi masyarakat sekitar. Orang-orang bisa menikmati hiburan gratis di tempat strategis. Selain terhibur para pengunjung juga mendapat edukasi dan wawasan tambahan, sekaligus dapat mendorong perputaran ekonomi karena mendapat kesempatan untuk membuka lapak dagangan.
“Pendatang yang dari luar negeri yang datang ke Solo selain menonton IMF juga bisa jalan-jalan ke daerah yang lain atau destinasi wisata yang lain. Jadi menunjukkan juga wisata di Solo.” pungkas Deamita.

Penulis: Abril, Icha
Reporter: Kurniawan, Sherli, Icha, Abril
Editor: Atik Erma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.