Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Surakarta menolak kenaikan harga bahan pokok, PPN, dan BBM, serta menolak penundaan pemilu 2024 kepada pemerintah. HMI juga menuntut untuk menghentikan proyek penambangan andesit di Wadas. Pada Selasa, 12 April 2022 di Flyover Purwosari, HMI melakukan aksi demo yang dipicu oleh kenaikan harga sehingga membuat masyarakat kalangan kelas bawah resah. Tidak hanya itu, aksi juga disuarakan terkait konflik Wadas yang tak kunjung selesai. Munculnya isu terkait pemilu 2024 masa jabatan presiden Jokowi diperpanjang menjadi 3 periode tak lupa juga menjadi sorotan.
Himpunan Mahasiswa Islam menyatakan bahwa pergejolakan terkait kenaikan minyak dunia berasal dari invasi Rusia yang kemudian berpengaruh terhadap stabilitas harga BBM impor dan BBM bersubsisi yang ada di Indonesia. Menurut mereka, kenaikan harga BBM bisa berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Lebih dari itu, adanya kenaikan minyak dunia ini juga membuat pemerintah dicurigai akan melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarakat.
“Masyarakat semakin yakin akan rusaknya birokrasi di negara ini, yang dalam menentukan kebijakan yang mengatasnamakan keadilan, akan tetapi membuat perpecahan dimana-mana,” tulisan dalam pernyataan sikap HMI pada aksi demo yang diadakan pada 12 April 2022, pukul 15.00 WIB. Kebijakan pemerintah selalu menuai pro-kontra bagi masyarakat, bahkan kerap kali lebih merugikan masyarakat. Alasan inilah yang membuat HMI cabang Surakarta memutuskan untuk melakukan aksi ini.
“Duka yang sedalam-dalamnya kami sampaikan atas rusaknya birokrasi di negeri ini.” Turunnya mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya atas kerusakan dalam birokrasi pemerintahan, memang belum tentu ditanggapi baik oleh pemerintah. Meski demikian, aksi tetap harus dilakukan dan berharap DPRD dan DPR bisa bekerja cepat menanggapi aspirasi ini supaya masyarakat, terutama kalangan kelas bawah tidak terus-menerus menderita.
Penulis : Izza
Editor : Ahmad
