source by : https://www.google.com/amp/s/www.liputan6.com/amp/5092335/8-fakta-terkini-yang-diungkap-polri-terkait-tragedi-kanjuruhan-malang
Sudah setahun berlalu, tragedi kanjuruhan masih menyisakan duka bagi kita semua. Insiden kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) merupakan sebuah kesalahan pengamanan fatal yang telah menewaskan 135 korban jiwa mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Kejadian naas Kanjuruhan terjadi setelah tumbangnya Arema FC atas Persebaya dengan skor 2-3 pada 1 Oktober 2022 lalu. Berawal saat suporter Aremania menerobos ke lapangan dengan meloncati pagar karena tak terima kekalahan timnya dari Persebaya hingga terjadi gaduh antar penonton berujung pada penyemprotkan gas air mata yang tidak terkendali oleh petugas keamanan. Kericuhan tersebut menjadi awal petaka pertandingan sepak bola Kanjuruhan. Stadion berubah bak neraka bersamaan teriakan penonton dengan suasana takut, sesak dan sakit luar biasa.
Dikutip dari CNN Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebutkan jumlah penonton yang datang saat pertandingan Arema FC Vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 melampaui kapasitas Stadion Kanjuruhan. Choirul Anam selaku komisioner Komnas HAM menyampaikan kapasitas Stadion Kanjuruhan adalah 38.054 orang sementara, tiket yang dipesan dan dicetak mencapai sekitar 43.000 lembar.
Kesaksian suporter terkait keadaan pintu gate 13 yang terkunci saat terjadi kericuhan juga belum menemukan jawaban bagaimana keamanan stadion saat terjadi pertandingan. Fian salah seorang suporter mempertanyakan mengapa polisi menembakan gas air mata ke arah tribun sementara kericuhan terjadi dilapangan meski belakangan diklaim sesuai prosedur, gas air mata sejatinya sudah dilarang dalam regulasi FIFA.(Solopos 03 oktober 2022).
Penyelidikan polisi yang lamban dan tak kunjung menghadirkan tersangka hingga hari ini mengakibatkan longgarnya kepercayaan publik dan kekecewaan yang mendalam bagi para keluarga korban dan seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini kita tidak bisa diam saja. Tragedi ini harus kita kawal hingga menemukan titik terang.
11 April 2023 keluarga korban tragedi kanjuruhan dengan menggandeng LBH pos Malang dan KontraS kembali mendatangi Komnas HAM untuk mengajukan Pengaduan kembali terkait penyelidikan dugaan pelanggaran HAM Berat dalam peristiwa kanjuruhan dalam surat pengaduan kepada Komnas HAM Nomor: 147645. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Komnas HAM terkait sejumlah pengaduan terkait dugaan pelanggaran HAM Berat dalam peristiwa kanjuruhan sebagaimana Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 dan Peraturan Komnas HAM Nomor: 002/KOMNAS HAM/IX/2011 Tentang Prosedur Pelaksanaan Penyelidikan Pro-Yustisia Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat. Dalam rangka memperingati masa kelam pertandingan sepak bola kanjuruhan, ribuan masa mengenakan kaus hitam berkumpul di halaman luar Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2023 untuk menyuarakan keadilan. Mereka tergabung dalam Jaringan Solidaritas Keluarga Korban dan Arek Malang. Beberapa spanduk diberikan untuk keluarga korban yang turut serta dalam iring-iringan menuju Stadion Kanjuruhan.
Penulis : Fayza
Editor : Devi